Friday 14 August 2009

Si Cantik dan Saat Teduh

Kemarin anak ku yang cantik, memberi tahu saya kalau camera yang dibawanya jatuh. Sedih juga, tetapi saya coba untuk tidak marah, sambil berdoa agar camera tidak rusak.

Saya berharap si Cantik pulang dengan wajah penyesalan, dan berusaha memiliki bersikap baik agar kami semua tidak marah.

Tetapi kecewa saya dengan dia, memang dia pulang dengan wajah sangat BT tetapi tidak bersikap baik. Membantah, berontak, tidak disiplin, pokoknya tidak menyenangkan deh.

Saya mudah sekali jadi BT menghadapi pemberontakannya. Lalu saya inget dengan komitmen saya untuk selalu Bersuka Cita. Saya harus fokus dengan Tuhan, dengan semua tuntunannya.

Lalu saya berdoa,
"Tuhan saya putuskan untuk bersukacita, saya juga mau fokus hanya pada engkau, fokusku tidak boleh pindah ke si Cantik yang sedang mengesalkan, apa yang harus saya lakukan ?"
Dengan ketenangan saya mendapat tuntunan,
" memaafkan dia, menasehati dia berulang-ulang, sabar menghadapi dia "
Semua saya lakukan, memang godaan untuk masuk jadi BT juga kuat.
Sorenya saya menemukan Saya sikap Cantik tidak memberontak lagi, dia juga bisa minta maaf atas kesalahannya. Pokoknya sikapnya bikin saya adem.
Saya sadar saya bisa lebih sabar, lebih jernih karena saya bersaat teduh, Tuhan memulihkan saya.
Jadi saat teduh adalah kebutuhan saya.
Thank you Lord

No comments: